Salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh Indonesia dalam mengawasi kapal asing di perairan adalah tingginya jumlah kapal yang melintasi wilayah perairan Indonesia setiap harinya. Menurut Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla), Laksamana Muda TNI Aan Kurnia, “Indonesia memiliki 17.504 pulau dan 95.181 km garis pantai, sehingga mengawasi kapal asing di perairan Indonesia merupakan tugas yang sangat kompleks dan membutuhkan strategi yang matang.”
Salah satu strategi yang diterapkan oleh pemerintah Indonesia adalah dengan meningkatkan kerja sama dengan negara-negara lain dalam hal pengawasan perairan. Menurut Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Agus Purnomo, “Kerja sama dengan negara-negara tetangga sangat penting untuk memastikan keamanan dan ketertiban di perairan Indonesia.”
Selain itu, pemerintah juga telah memperkuat sistem pemantauan dan pengawasan melalui penggunaan teknologi canggih seperti satelit dan radar. “Dengan teknologi yang canggih, kita dapat mendeteksi kapal asing yang mencurigakan dan segera mengambil tindakan yang diperlukan,” ujar Kepala Bakamla.
Namun, meskipun telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi tantangan dalam pengawasan kapal asing di perairan Indonesia, masih banyak yang perlu diperbaiki. Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Ocean Justice Initiative (IOJI), Prigi Arisandi, “Masih diperlukan peningkatan koordinasi antara lembaga terkait, serta peningkatan kapasitas dan kualitas sumber daya manusia yang terlibat dalam pengawasan perairan.”
Dengan berbagai tantangan dan strategi yang harus dihadapi, pengawasan kapal asing di perairan Indonesia merupakan tugas yang tidak mudah. Namun, dengan kerja sama yang baik antara pemerintah, lembaga terkait, dan masyarakat, diharapkan perairan Indonesia dapat tetap aman dan terkendali dari ancaman kapal asing yang tidak bertanggung jawab.